Perspektif Kognitif
: Pemrosesan Informasi
Asumsi dasar dari pemrosesan informasi adalah:
(a)
Memori manusia aktif
terlibat dalam konstruksi pengetahuan
(b)
(b) pengetahuan sebelumnya yang dimiliki
pemelajar berperan penting dalam belajar
Memori manusia
adalah sistem kompleks yang aktif mencari data inderawi, mengubah data menjadi
informasi bermakna, dan menyimpan informasi itu dalam memori jangka panjang. Tiga
koneptualisasi hakikat memori adalah konsep keadaan , konsep sistem memori dan
tingkat pemrosesan.
Perspektif yang
membahas operasi sistem ini adalah konsep jaringan koneksions, model multi
tahap, dan konsep ruang kerja global. Jaringan koneksionis mendekati jaringan neural yang ada di otak. Memori terdiri dari
jejaring koneksi yang berinteraksi, yang terdiri dari elemen-elemen atau
unit-unit dan kaitan yang unit tertentu
untuk menghasilkan pola pengeluaran. Model multitahap , sebaliknya
mengidentifikasi struktur yang mencerminkan tahapan yang ada di dalam
pemrosesan informasi dan proses yang terkait. Strukrturnya terdiri atas
pencatat sensoris,penyimpanan jangka pendek, memori kerja, dan memori jangka
panjang . riset tentang otak mengindikasikan bahwa sistem memori tidak terbagi
dalam “ kotak” yang terpish. Meski demikian, tahapan dan proses yang terkait
berguna untuk pembelajaran.
Bertentangan denagn
pendapat lainnya, konsep wawasan global membahas kesadaran manusia. Apabila dianalogikan
dengan teater, kesadaran adalah daerah yang tersoroti dalam memori kerja yang
diterangi oleh perhatian. Faktor yang mempengaruhi pemrosesan informasi secara
sadar adalah faktor dibalik layar,
diantaranya adalah fungsi pelaksana, sistem keyakinan seseorang , bahasa,
metode kontrol tindakan , dan pendekatan untuk memecahkan masalah. Membuka akses
ke sejumlah besar pengetahuan seseorang yang tidak disadari, merupakan
karakteristik penting kesadaran. Kesadaran membantu menginterpretasikan
informasi dengan mengakses informasi
yang tidak disadari dan membuka
akses ke pemecahan msalah ketidak sadaran, serta pada diri.
Konseptualisasi
bentuk butir-butir khusus dlam memori
jangka panjang adalah model kode-ganda
dan representasi verbal. Menurut model verbal, memori jabgka panjang
menyimpan pengetahuandeklaratif dalam
bentuk jaringan proporsional dan pengetahuan prisedural dalam bentuk pernyataan
jika-maka atau pasangan syarat- tindakan.
Sifat dari isi
informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang mencakup pengetahuan yang eksplisit maupun
tacit. Pengetahuan tacit yang beroperasi di bwasah ambang kesadaran mencakup
pengetahuan sosiokultural dan catatan untuk perilaku dalam situasi yang
berbeda. Sebaliknya, pengetahuan eksplisit mudah tersedia untuk kesadaran dan
merupakan objek pemikiran. Trmasuk di dalamnya adalah pengetahuan metakognitif dan konseptual. Kategori yang
lebih luas, pengetahuan konseptual terdiri dari isi pengetahuan dan pengethuan diskursus . istilah skema juga
merujuk pada pengetahuan , pengalaman, dan ekspektasi yang terorganisasi
tentang beberapa aspek dari dunia. Meskipun berguna untuk pendidik, konsep ini
terbatas kegunaanya dalam riset karena masih samar.
Komponen esensial pemrosesan
informasi yang dapat diaplikasikan untuk belajar adalah belajar komponen dan
proses persepsi, pengkodean, pengambilan informasi dari memori jangka panjang
ketika diperlukan. Kerangka belajar terdiri dari :
(a)
Pengetahuan sebelumnya yang
dimiliki pemelajar, baik itu tersembunyi maupun konseptual
(b)
Sifat dan penataan dari
informasi yang akan dipelajari
Pengetahuan pemelajar berfungsi
sebagai kerangka untuk mengidentifikasi informasi yang dtang danmemengaruhi
inferensi pemelajar tentang informasi
baru itu. Pengetahuan ekstensif juga dapat memperkuat kapasitas memori kerja
untuk mengodekan informasi dalam kelompok besar dan menaikkan kecepatan
pemrosesan.
Komponen utama dalam pembelajaran
dari perspekti fpmrosesan informasi adalah memperkaya pengetahuan yang telah dimiliki pemelajar,
mengorganisasikan materi yang dipelajari, memfasilitasi perhatian pemelajar,
mengodekan dan mengonstruksi makna, dan mengajari siswa strategi untuk
memperkaya pemahaman mereka atas teks dan presentasi oral.
Yang esensial dalam perencanaan
pembelajaran adlaah fakta bahwa siswa hanya merespon pada pembelajaran yang
dapat ia fahami secara aktif. Karena itu, pembelajaran harus memfokuskan
perhatian pemelajar pada tugas-tugas
penting dan secara informal menilai persepsi pemelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar