perilaku yang diamati merupakan komponen esensial dari belajar dalam latar naturalistik. fungsi utama dari model perilaku adalah mentransmisikan informasi kepada pengamat melalui salah satu dari tiga cara. yaitu :
(a) menjadi petunjuk bagi perilaku yang sama pada orang lain
(b) memperkuat atau melemahkan sikap menahan diri pemelajar terhadap pelaksanaan perilaku tertentu
(c) menunjukkan pola perilaku baru
model nyata adalah anggota keluarga , guru, teman, rekan kerja,dan orang lain di setting sosial sekitarnya. model simbolik adalah gambaran dari perilaku, yang utama adalah media massa. namun, media massa sering menyajikan pandangan dunia yang fiksional. selain itu, media menggambarkan banyak kekerasan secara tidak proposional dan juga memberi kontribusi pada seksualisasi gadis muda.
karakteristik situasional yang memengaruhi reaksi pengamat terhadap model adalah :
(a) atribut model, (b) tingkat ketidakpastian tentang arah dan tindakan tertentu, (c) tingkat penguatan yang ada dalam situasi. karakteristik pengamat juga memengaruhi responsive pengamat terhadap model. beberapa riset mengindikasikan bahwa pengamat yang kurang percaya diri kemungkinan akan mengadopsi perilaku dari model yang sukses . namun, ketika guru menggunakan pemodelan untuk mengembangkan kompetensi tertentu, pengamat yang berbakat dan berjiwa petualanglah yang paling besar kemungkinannya untuk mendapatkan manfaat terbanyak dari pemodelan itu.
sepertihalnya pada pengondisian berpenguat, konsekuensi perilaku merupakan hal penting untuk belajar dalam teori kognitif-sosial. tetapi, berbeda dengan pengondisian berpenguat, teori ini memasukkan konsekuensi pengganti dan yang diatur sendiri selain konsekuensi langsung yang dihasilkan dalam lingkungan. konsekuensi pengganti adalah hasil langsung yang diproduksi oleh model perilaku yang menimbulkan reaksi emosional pada pengamat. konsekuensi yang diatur sendiri dproduksi oleh seseorang atas perilakunya yang berhasil memenuhi, atau gagal memenuhi, standar yang ditentukan sendiri.
konsekuensi pengganti juga menyampaikan informasi tentang perilaku mana yang tepat atau tidak tepat. model perilaku yang dianggap sebagai dapat dicapai secara personal oleh pengamat dan yang mendapatkan penguatan berulang akan mendapatkan nilai fungsional bagi pengamat. namun, hukuman pengganti menyampaikan informasi bahwa model perilaku tidak tepat, akan menimbulkan efek penghalang terhadp peniruan , dan arena itu menurunkan martabat model. sebaliknya, tidak adanya hukiman mengandung makna adanya pembenaran atas model perilaku itu.
meskipun pengaruh konsekuensi pengganti terhadap pengamat penting artinya, namun bersifat relatif tidak absolut. tingkat pengaruh bervariasi menurut penilaian pengamat atas hasil dan perilaku dan arti penting dri model. terakhir, konsekuensi yang dibuat sendiri beroperasi dalam situasi dimana seseorang menetapkan standar pribadi atas kinerja. mereka kemudian merespons denagn mengecam diri sendiri jika perilakunyagagal dalam memenuhi standar dan menguatkan diri jika perilakunya sesuai atau melebihi standar. imbalan eksternal relatif tidak efektif ketika dibandingkan dengan kecaman diri. demikian juga hukuman eksternal yang diberikan atas perilaku yang dinilai tinggi oleh seseorang hanya mempunyai dampak kecil.